Cream - Vim editor yang ramah

Mendengar nama Vi(m) kita pasti ingat dengan sebuah editor mini dengan kemampuan yang luar biasa, begitu juga dengan Cream, editor ini menggunakan fasilitas yang ada pada Vim namun telah terkostumisasi seperti halnya editor- editor kebanyakan.

![](http://2.bp.blogspot.com/-IuVYpUBk52I/TcZmJTaj7iI/AAAAAAAAAZk/fFoLtbaKEd4/ s400/Cream-default.png)

Bagi yang pertama kali menggunakan Vim (apalagi yang telah terbiasa dengan editor-editor yang lainnya) pasti akan kebingungan, seperti halnya saya ketika mencoba Vim, saya berfikir kalo keyboard saya rusak karena ketika saya pencet tak ada yang keluar apapun di editornya, baru ketika tak sengaja kepencet tombol i, keyboard saya kembali normal. Kemudian saya mencoba untuk belajar tentang Vim, ternyata memang begitu ketika Vim dijalankan, secara default kita akan masuk ke mode Normal.
Perbedaan yang paling mendasar Cream dan Vim adalah pada kostumisasinya, tidak ada kode sumber Vim yang dirubah ketika digunakan oleh Cream, melainkan hanya script untuk membuat performance Vim lebih baik.
Cream ditulis oleh Steve Hall, nama Cream ini diinspirasi dari kebiasaan dia minum kopi yang tidak suka dengan kopi yang hanya berwarna hitam, dengan kata lain kopi yang dicampur dengan krim, sehingga menurut dia kopi jadi lebih berwarna, begitu juga dengan Cream ini, karena tidak melakukan perubahan pada sourcecode Vim tapi hanya menambahkan kostumisasi pada Vim, ya tak ubahnya seperti menuang krim kedalam kopi, kita hanya membuatnya jadi lebih berwarna dan lebih enak(tapi kalau kopi, saya lebih suka kopi hitam).
Salah satu yang paling kelihatan adalah shorcut Cream yang mendukung mode CUA (Common User Access), seperti teks editor kebanyakan, dimana Ctrl+c untuk copy, Ctrl+x untuk cut dan bebarapa shortcut yang lainnya sesuai dengan CUA.
Sesuai dengan motto Cream sendiri, yaitu “a modern configuration of the Vim text editor” kostumisasi yang dilakukan pada Vim benar-benar memudahkan untuk melakukan editing file, selain kecepatan dulu saya tidak menyukai Vim, tapi dengan konfigurasi dari Cream, Vim seperti teks editor kebanyakan yang mudah digunakan tapi tentu saja dengan fitur-fitur yang luar biasa, saya mulai mempertimbangkan editor ini.
Beberapa shortcut dari Cream :

![](http://1.bp.blogspot.com/-JjGWBHb1Zx4/TcZmIAD3W8I/AAAAAAAAAZg/TAM6SdmOfpg/ s640/Cream-behavior.png)

**
**
Seperti yang saya tulis diatas ada 4 mode (istilah Indonesia untuk behavior apa ya?), yang ada di Preference -> Behavior.

  1. Cream (Default)
    Pada behavior ini, semua kostumisasi dan konfigurasi Cream digunakan, termasuk mapping(keyboard shortcut) dan insert mode. Ini adalah mode default dari Cream.

  2. Cream (Lite)
    Mode ini menggunakan semua kostumisasi Cream tapi menghapus kostumisasi shortcut dan insert mode.

  3. Vim
    Menggunakan Vim mode, pada mode ini semua konfiguasi Cream akan dihapus dan editor akan seperti kita menjalankan gVim editor.

  4. Vi
    Vi mode.

Mungkin ingin melakukan/menambahkan beberapa konfigurasi pada editor Cream, silahkan buat file ~/.cream , file ini adalah file user configuration dari Cream.
Ada 2 file konfigurasi utama dari Cream :

  1. cream-user.vim
    file ini diload diakhir startup, jadi ketika semua konfigurasi telah diload baru file ini diaktifkan dan Cream dijalankan, menurut FAQ dari Cream, jika ingin membuat konfigurasi lebih baik dilakukan di file ini, sehingga jika ada shortcut yang ingin diganti tidak ditimpa oleh konfigurasi utama.

  2. cream-conf.vim
    Sedangkan file ini kebalikan dari cream-user.vim, file ini diload pertama kali.

Untuk melihat semua file Cream ketika telah diinstall bisa dengan $dpkg -L cream (debian based).

Sumber :
Try and Error
Faq Cream