Iwan Ponger - Nyolong ayam
Ketika masa remaja dulu saya mempunyai teman yang benar-benar sangat bangsat hampir semua kejahatan baik skala kecil atau besar pernah dia lakukan, misalkan mabok, ngerjain teman sampai merampok toko di pasar. Namanya Iwan tapi sering dipanggil “ponger”, yang diambil dari nama anjingnya.
Salah satu agenda yang sering saya lakukan khususnya malam minggu adalah begadang bersama sambil masak-masak atau istilah waktu itu “tanak-tanak”, yang hampir semua bahannya adalah hasil nyuri baik dari pasar atau dari rumah warga. Untuk proses pencurian bahan-bahan ini kita melakukan bergantian.
Ada suatu moment saya dan Iwan kebagian untuk mencuri ayam, dan kami melakukan proses ini dengan pembagian tugas dimana saya sebagai pengawas dan pembawa ayam hasil curian dan dia sebagai eksekutor yang tugasnya masuk ke dalam kandang dan menangkap ayam.
Sebagai penjual sate ayam tentu dia sudah sangat paham bagaimana menangkap ayam dengan sangat tenang, tapi untuk mencuri dia melakukannya dengan sangat rapi.
Iwan: Waang tunggu dilua bia den maambiak ayam (Lu tunggu diluar biar gw yang ambil ayamnya)
Saya: Oke
1-2 menit kemudian dari dalam kandang dia langsung memberikan beberapa ekor ayam yang sudah mati dari dalam kandang, saya sangat heran, ini ayam diapain sampai benar-benar tidak bergerak sama sekali, kalau tidak salah ada sekitar 3 ekor ayam.
Setelah semua selesai kami bergegas untuk kabur, dan ditengah jalan saya bertanya:
Saya: Ang pangaan ayam nyo nger (Lu apain ayamnya nger)
Iwan: Den puta liyia nyo (Lehernya gw putar)
Saya: Haaah..
Ternyata dia memutar leher ayam agar ayamnya mati dan tidak mengeluarkan sama sekali dan dia melakukan itu dengan sangat santai bahkan setelah saya tanya dia juga terlihat santai. :))